My Sponsor

Selasa, 20 Oktober 2009

MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT???

. Selasa, 20 Oktober 2009

Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur

Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal
dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri
Reksadana diIndonesia.
Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali.
Silahkan baca dan dihayati.*


*MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT** - - -


Sebuah perenungan, Buat para suami baca ya..... istri & calon istri
Juga boleh...Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi,usia

yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun
kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga
sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4
orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan
anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu
terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya
menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak
bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran menyuapi
dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur.

Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya

istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara
tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha
pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari
dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan
selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil
menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya
hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah
cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat
tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun,
dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4
buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si
bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari...ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua

mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah
sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan
ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua
anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak kami
ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat
ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.......
bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" . Dengan air mata
berlinang anak itu melanjutkan kata2 "sudah yg keempat kalinya kami
mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya,
kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini
kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu
sebaik-baik secara bergantian".
 
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya.

"Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk
nafsu, mungkin bapak akan menikah..... tapi ketahuilah dengan adanya
ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan
kalian..
sejenak kerongkongannya tersekat,...kalian yg selalu kurindukan hadir
didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan
apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya
seperti Ini?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak
bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian
menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang
lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.
"Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2
kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata
suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV
swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan
kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya
yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan
tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup
menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.
"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya,
tetapi tidak mau memberi(memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian)
adalah kesia-siaan.

Saya
memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama... dan itu merupakan ujian bagi saya,
apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
{nama-blog-anda} is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com